Program pengentasan kemiskinan atau Prokesra, merupakan salah satu andalan BPR Jawa Timur di 2023. Program ini menawarkan bunga 3 persen dan punya 12.000-an debitur.
PT BPR Jawa Timur dianunggerahi TOP BUMD Awards 2024 BPR #Bintang 5, diikuti TOP CEO BUMD 2024, dan TOP Pembina BUMD 2024 untuk Pj. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, A.KS, M.AP.
Manajemen PT BPR Jawa Timur mengucapkan rasa terima kasih yang setingi-tingginya atas pencapaian ini. Dan berharap apresiasi yang didapat mampu menjadi pijakan koat untuk melangkah ke masa-masa mendatang
Bagi top level management atau direksi, kegiatan TOP BUMD Awards ini merupakan sebuah inspirasi. “Terima kasih banyak untuk Majalah Top Business yang memberikan kesempatan kepada kami semuanya, terutama Bank UMKM. Sehingga dalam beberapa tahun terakhir, ini kami terus terang menjadikan inspirasi bahwa bagaimana kita selalu berinovasi, nantinya perkembangan UMKM juga bisa dibanggakan oleh masyarakat Jawa Timur dan tentunya peran BUMD terhadap masyarakat Jawa Timur. Ini juga perannya bisa meningkat lebih baik, baik itu peran secara finans maupun non finansial,” kata direksi bank tersebut, dalam makalah presentasi untuk Dewan Juri Top BUMD Awards 2024.
Sebelumnya, perseroda dinilai luar biasa karena telah mampu mendongkrak kinerja layanan dan bisnis. Selain, menekan laju kemiskinan. “Program pengentasen kemiskinan atau Prokesra yang menjadi andalan kita di 2023. Prokesra bunga 3 persen, 12.763 debitur dan NPL Alhamdulillah masih nol koma,” ujar Direksi.
PT BPR Jatim (Perseroda) Bank UMKM Jawa Timur memiliki kontribusi non-finansial di berbagai program yang tertata dengan apik, sekaligus memberikan efek positif baik internal maupun masyarakat, terkhusus nasabah.
“Kami pikir capaiannya di belakang, terakhir barangkali untuk yang non finansial. Finansial sudah kelihatan ada kenaikan dividen, dan konsisten dengan itu,” kata direksi, dalam materi presentasi berjudul “STRONG NOW AND FOREVER Optimalisasi Peran BUMD Secara Good Corporate Governance dan Pelayanan Kepada Masyarakat Jawa Timur”.
Di situ ada penjelasan salah satu program pengentasan kemiskinan atau Prokesra. Program ini sangat menonjol, lantaran kredit bermasalah terkelola dengan baik.
Adapun kontribusi Bank UMKM Jatim melalui Prokesra ini dapat dilihat dari peningkatan pendapatan pelaku usaha ultra mikro. Per Desember 2023, program ini telah diminati oleh 12.763 debitur dengan plafon Rp 375,6 miliar.
Selain, Prokesra ada kontribusi Bank UMKM Jatim. Seperti, program air dan sanitasi. Kontribusi bank melalui program kesehatan air dan sanitasi telah diminati oleh 126 debitur dengan plafon Rp 39 miliar.
Lalu penyerapan tenaga kerja. Dari sisi internal, yaitu dengan dibukanya beberapa kantor kas untuk menunjang ekspansi bank. Sementara dari sisi eksternal seperti nasabah yaitu seiring peningkatan pendapatan UMKM maka akan merekrut pegawai. Dengan asumsi satu nasabah mempekerjakan 4 orang pegawai, maka 52.670 nasabah akan mempekerjakan 210.680 tenaga kerja.
Tak terkecuali, Bank UMKM Jatim mempunyai program literasi keuangan. Ini terlihat bahwa semakin tingginya pengetahuan tentang produk keuangan mulai dari taman kanak- kanak hingga mahasiswa. Juga, dengan pelaku UMKM.
Tak ketinggalan, perseroda pun mengedepankan program CSR. Kontribusi bank melalaui program CSR tahun 2023 sebesar Rp 600 juta yang dialokasikan untuk sektor pendidikan, kesehatan, olahraga/ budaya dan sosial lingkungan.
Terakhir, program intermediasi produk. Dalam hal ini kontribusi bank melalui program intermediasi produk didapat dari mencocokkan kebutuhan daerah A dengan produksi nasabah dari produk lain agar sesuai dan match.
Sementara itu, dari sisi finansial BPR Jawa Timur telah memberikan dividen kepada pemegang saham berturut-turut dari tahun 2020 hingga 2022 yaitu Rp 7,845 miliar, Rp 8,862 miliar dan Rp 10,038 miliar.
Perseroda diketahui mempunyai 1 kantor pusat, 32 kantor cabang, 119 kantor kas dan 4 payment point, 32 mobil kas keliling dan 35 terminal ATM.
Dari segi permodalan, perseroda terus meningkatkan posisinya. Ini dimaksudkan untuk lebih mempercepat pertumbuhan sektor usaha mikro, kecil dan menengah alias UMKM. “Untuk permodalan, kita sudah tambah untuk modal dasarnya Rp 500 miliar menjadi Rp 1,6 triliun. Insya Allah ini bisa Rp 200-250 miliar, mudah-mudahan ini bisa masuk di tahun 2024. Sehingga bisa mempercepat pertumbuhan pasar UMKM lebih cepat,” ungkap direksi. (AGS)
“Tulisan ini dimuat di Edisi Khusus Top BUMD Awards 2024, Majalah Top Business“