Surabaya-Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong Badan Usaha MIlik Desa (BUMDesa) mengambil peran penting dalam program prioritas, termasuk Makan Bergizi Gratis (MBG). Menyambut positif hal tersebut, Plt Direktur Utama PT. BPR Jatim (Perseroda) atau Bank UMKM Jatim Irwan Eka Wijaya Arsyad mengatakan BUMDesa pemasok MBG memerlukan akses modal yang murah.
āBUMDesa butuh dukungan finansial untuk menumbuh kembangkan usahanya, termasuk BUMDesa yang mendukung Makan Bergizi Gratis,ā kata Irwan saat mengisi Pelatihan Mitra Klinik BUMDesa JatimĀ yang digelar oleh KIP Foundation di Surabaya, Jumat, 14 Maret 2025.
Sebagai informasi, Founder sekaligus Chairman KIP Foundation Dwi Ariady Kusuma di Surabaya, Rabu mengatakan bahwa Program Mitra Klinik BUMDesa Jatim tahun ini mengusung āPenguatan Desa Produktif Berbasis BUMDesa sebagai Pilar Ketahanan Pangan untuk Mendukung Program Makan Bergizi Gratisā. “Melalui program ini, kami berharap BUMDesa di Jawa Timur semakin mandiri dan mampu menjadi motor penggerak ekonomi desa,” kata Dwi Ariady.
Lebih lanjut, Irwan menuturkanĀ BUMDesa memiliki peran strategis dalam menjaga ketahanan pangan di tingkat desa, terutama dalam penyediaan makanan bergizi bagi masyarakat. Namun, agar bisa menjalankan fungsi ini secara berkelanjutan, mereka membutuhkan akses pembiayaan yang terjangkau. Dengan modal murah, BUMDesa bisa mengelola usaha pangan lebih efisien, memperluas jangkauan, serta memastikan harga tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat.
āBank UMKM Jatim siap mendukung dengan skema pembiayaan yang sesuai agar BUMDesa bisa terus berkembang dan memberikan manfaat nyata bagi desa lewat Prokesra, Program Kredit Petani Jawa Timur, dan Dagulir,” kata Irwan.
Program Kredit Sejahtera (Prokesra), ujar Irwan, mempunyai suku bunga yang sangat terjangkau hanya 3% per tahun sehingga ringan bagi masyarakat desa dan banyak diserap bagi pengusaha ultra mikro di bidang pangan. Ada pula Program Kredit Petani Jawa Timur yang suku bunga hanya 6% per tahun dengan plafon hingga Rp 50 juta untuk petani dan Rp 200 juta untuk kelompok tani.
āBUMDesa yang bisa mengakses ini tidak hanya pertanian saja tetapi juga semua yang berkaitan dengan pangan, bisa usaha petani pangan, petani ternak, petani perikanan dan kelautan, maupun petani perkebunan dan agrobisnis. Ini tentu mendukung kedaulatan pangan di Jatim termasukĀ saat memasok MBG,ā ujar Irwan.
Selain itu, Irwan menjelaskan, modal ringan bisa BUMDesa dapatkan lewat Kredit Dana Bergulir (Dagulir) yang suku bunganya terjangkau, hanya 4% per tahun. Plafon pinjaman bisa sampai Rp 300 juta dengan suku bunga 4% jangka Waktu maksimal 5 tahun. Banyak BUMDesa yang telah menjadi mitra binaan Bank UMKM Jatim, antara lain BUMDesma Saribumi Trenggalek yang mengolah produk turunan rempah-rempah, BUMDesma Madu Mandiri Songgon Banyuwangi yang mengolah madu, atauĀ BUMDES Bareng Lestari Nganjuk yang mempunyai peternakan sapi dan kuliner.
Irwan mengatakan Bank UMKM memegang amanat pemegang saham yaitu Pemerintah Provinsi Jawa Timur serta Pemerintah Kabupaten/Kota di Jatim untuk mendukung pertumbuhan pelaku UMKM di Jatim. Karena itu, pihaknya berkomitmen untuk mendukung mitra binaan termasuk BUMDesa dengan membawa produk mereka di misi dagang maupun business matching dengan pembeli dari dalam mapun luar negeri.
āKamu juga sering membawa produk mitra binaan untuk ikut berpameran di luar kota sehingga membantu untuk membuka pasar baru. Bank UMKM Jatim juga membantu kebutuhan tenda, rombong atau perlengkapan lain untuk memasarkan produknya,ā tutur Irwan.
Namun untuk memperkuat BUMDes pendukung MBG, Irwan mengatakan jasa keuangan tidak bisa sendiri untuk mendukung akses modal maupun membuka pangsa pasar baru. Ia mengatakan perlu kolaborasi dengan mitra-mitra lain untuk meningkatkan mempermudah distribusi produk dan meningkatkan kapasitas pengelola BUMDes sesuai kebutuhan usaha. Irwan yakin Pemerintah Provinsi Jatim telah mempunyai program tersebut dan ikut membantu menghubungkan BUMDes dengan mitra strategis lainnya.