PT.BPR JATIM (PERSERODA)

Skema Modal Bank UMKM Jatim untuk Pengusaha Ultra Mikro Berdaya

Share :

Akses permodalan masih menjadi tantangan bagi UMKM di Jawa Timur. Bank UMKM Jatim hadir dengan skema pembiayaan berbunga rendah seperti Prokesra, PKPJ, dan Dagulir Executing, memastikan pengusaha ultra mikro semakin berdaya.

Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terbesar di Indonesia. Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur, lebih dari 9,78 juta unit usaha bergerak di sektor ini, dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai 57,81% pada tahun 2024. UMKM di Jawa Timur tersebar di berbagai sektor, mulai dari pertanian, perikanan, manufaktur, hingga industri kreatif.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan visi dan misinya dihadapan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur. Sabtu (1/3/2025). Ia menekankan bahwa penguatan UMKM adalah prioritas utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

“Kami menginisiasi program penguatan kompetensi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) kepada talenta Millennium Job Center (MJC) dalam rangka memperkuat ekosistem ekonomi digital dan ekonomi kreatif bagi generasi Z dan UMKM. Selain itu, kami juga meluncurkan program perluasan pembiayaan usaha mikro dan usaha kecil melalui hibah modal Baznas, pembiayaan ultra mikro Bank UMKM Jatim dan penyaluran KUR melalui Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur,” ujarnya.

Sebagai provinsi dengan potensi ekonomi terbesar kedua setelah DKI Jakarta, Jawa Timur memiliki posisi strategis dalam rantai pasok nasional. Produksi pertanian dan perikanannya berkontribusi besar terhadap kebutuhan pangan nasional, sementara industri manufakturnya menopang sektor ekspor. Namun, untuk menjaga keberlanjutan pertumbuhan ini, UMKM perlu didorong agar lebih berdaya dan memiliki daya saing tinggi.

Selain itu, Jawa Timur berperan sebagai pusat logistik untuk kawasan Indonesia Timur, dengan Pelabuhan Tanjung Perak dan Bandara Juanda sebagai simpul utama distribusi barang dan jasa. Keunggulan infrastruktur ini membuka peluang besar bagi UMKM lokal untuk memperluas pasar mereka, baik di dalam negeri maupun ekspor.

Meskipun memiliki potensi besar, UMKM di Jawa Timur menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam hal permodalan. Banyak pelaku usaha yang kesulitan mendapatkan akses pembiayaan karena keterbatasan agunan, kurangnya literasi keuangan, serta minimnya dokumen legalitas usaha.

Plt. Direktur Utama PT. BPR Jatim (Perseroda) atau Bank UMKM Jatim, Irwan Eka Wijaya, mengungkapkan bahwa skema pembiayaan yang tepat sangat dibutuhkan agar UMKM bisa berkembang lebih pesat. “Kami melihat bahwa sektor ultra mikro masih menghadapi kendala besar dalam memperoleh modal usaha. Oleh karena itu, Bank UMKM Jatim berkomitmen menyediakan skema pembiayaan yang mudah diakses yang suku bunga ringan,” kata Irwan.

 

Skema Modal Berbunga Ringan dari Bank UMKM Jatim

Sebagai bentuk dukungan terhadap UMKM, khususnya usaha ultra mikro, Bank UMKM Jatim menghadirkan berbagai produk pembiayaan yang dirancang untuk mempermudah akses modal. Salah satu program unggulan yang ditawarkan adalah Program Kredit Sejahtera (Prokesra). Skema pembiayaan berbunga rendah ini ditujukan untuk usaha mikro dan kecil di Jawa Timur. Dengan subsidi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebesar 9,25%, pelaku usaha bisa mendapatkan pinjaman dengan bunga hanya 3% per tahun.

Direktur Pemasaran Bank UMKM Jatim, Agung Soeprihatmanto, menjelaskan bahwa Prokesra adalah solusi bagi UMKM yang selama ini kesulitan memperoleh modal usaha. “Tahun ini kami menargetkan penyaluran kredit kepada 12.000 hingga 15.000 debitur dengan plafon pinjaman hingga Rp50 juta. Ini adalah upaya kami dalam memperkuat sektor ultra mikro agar lebih berdaya saing,” ujarnya.

Sejak diluncurkan, Prokesra telah menyalurkan lebih dari Rp500 miliar kepada 17.895 debitur pengusaha mikro dan kecil. Tingkat kredit macet (NPL) yang hanya 0,26% menunjukkan bahwa program ini efektif dalam membantu UMKM berkembang.

Selain Prokesra, Bank UMKM Jatim juga memiliki Dana Bergulir (Dagulir) Executing, program pembiayaan berbunga rendah dengan suku bunga 4% per tahun. Program ini memiliki tenor fleksibel dan telah memberikan dampak positif bagi pelaku usaha kecil di berbagai sektor. “Dagulir Executing telah membantu 453 debitur dengan total pembiayaan mencapai Rp68 miliar. Keberhasilan program ini membuktikan bahwa akses pembiayaan yang mudah dan terjangkau sangat diperlukan oleh UMKM,” tambah Agung.

Sebagai provinsi yang menjadi lumbung pangan nasional, Jawa Timur memiliki jutaan petani yang bergantung pada akses pembiayaan untuk meningkatkan produksi. Bank UMKM Jatim juga menghadirkan Paket Kredit Petani Jawa Timur (PKPJ) dengan suku bunga hanya 6% per tahun. Sejak diluncurkan pada Mei 2015, PKPJ telah menyalurkan lebih dari Rp2 triliun kepada 53,6 ribu petani di Jawa Timur. Skema ini dirancang untuk memastikan petani dan pelaku agribisnis mendapatkan dukungan modal yang cukup.

Sepanjang 2024, penyaluran Kredit Yang Disalurkan sebanyak Rp2,9 triliun, meningkat 10% bila dibandingkan dengan 2023. Kami memiliki 57 ribu debitur yang mayoritas adalah pelaku UMKM. Sebanyak 92% kredit yang kami salurkan adalah kredit produktif atau kredit untuk modal usaha dengan sektor terbesar adalah 38% perdagangan dan 36% pertanian.

Dengan berbagai skema pembiayaan tersebut, Bank UMKM Jatim berperan penting dalam memperkuat sektor ultra mikro dan mendorong UMKM naik kelas. Program pembiayaan berbunga rendah tidak hanya membantu pelaku usaha bertahan, tetapi juga memberikan peluang bagi mereka untuk memperluas bisnis dan meningkatkan daya saing.

 

Tulisan ini dimuat di Majalah Warta BUMD edisi Triwulan I  2025

More Posts

Send Us A Message

Post
PHP Code Snippets Powered By : XYZScripts.com
Scroll to Top
Buka WhatsApp
1
Butuh bantuan ?
Scan the code
Customer Service PT.BPR Jatim(Perseroda)
Hallo , Apa yang bisa kami bantu ?