Tips Keamanan Bank UMKM
Bank BPR Jatim Bank UMKM Jawa Timur sebagai perusahaan perbankan memiliki kewajiban untuk melakukan perhatian dalam aspek keamanan nasabah saat bertransaksi.
Phising
Phising merupakan salah satu bentuk penipuan online yang mencoba memperoleh informasi sensitif seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau data pribadi dengan menyamar sebagai entitas yang terpercaya. Tips agar terhindar dari Phising :
1. Memeriksa Alamat Email atau URL
Penyerang sering kali membuat alamat email yang mirip dengan alamat asli, tetapi ada perbedaan kecil, seperti huruf yang hilang atau tambahan. Misalnya, email yang tampaknya berasal dari bank resmi bisa jadi menggunakan alamat seperti "bankumkm.id" alih-alih "bankumkm.co.id". Sebelum memasukkan informasi pribadi atau login ke suatu situs, pastikan URL di browser Anda benar-benar mengarah ke situs resmi (misalnya "https://www.bankumkm.id" bukan "http://www.bankumkm-login.com").
2. Jangan Klik Link atau Lampiran yang Tidak Dikenal
Jika Anda menerima email atau pesan dari pengirim yang tidak dikenal atau mencurigakan, jangan pernah mengklik link yang disertakan. Jangan membuka lampiran yang tidak dikenal, terutama jika lampiran tersebut berisi file yang dapat menjalankan skrip atau aplikasi, seperti file dengan ekstensi .exe, .zip, atau .pdf yang mencurigakan.
3. Verifikasi Permintaan yang Tidak Wajar
Jika Anda menerima permintaan informasi pribadi melalui email atau telepon yang tampaknya dari bank, perusahaan, atau institusi lain, verifikasi permintaan tersebut dengan menghubungi mereka langsung melalui nomor telepon resmi atau email yang tercantum di situs web mereka. Phishing sering kali menggunakan teknik manipulasi, seperti mengancam Anda dengan tindakan cepat (misalnya, "akun Anda akan diblokir dalam 24 jam").
4. Periksa Tanda Keamanan Situs Web (HTTPS)
Pastikan situs web yang Anda kunjungi menggunakan protokol HTTPS, yang menunjukkan bahwa data yang Anda kirimkan terenkripsi. Cari ikon gembok di sebelah kiri alamat URL di bilah pencarian browser Anda.
5. Gunakan Autentikasi Dua Faktor (2FA)
Autentikasi dua faktor menambahkan lapisan keamanan ekstra untuk akun Anda. Bahkan jika seseorang berhasil memperoleh kata sandi Anda, mereka masih memerlukan kode yang dikirimkan ke perangkat Anda atau melalui aplikasi otentikasi untuk mengakses akun Anda.
6. Hati-hati dengan Pop-up dan Iklan
Pop-up yang muncul di situs web atau aplikasi bisa jadi trik phishing. Jangan pernah memasukkan informasi pribadi di jendela pop-up atau situs yang mencurigakan. Pemblokir iklan dapat membantu mengurangi kemungkinan Anda terpapar iklan berbahaya yang dapat menuntun Anda ke situs phishing.
7. Jaga Keamanan Perangkat Anda
Pastikan sistem operasi, perangkat lunak antivirus, dan aplikasi web browser Anda selalu diperbarui. Pembaruan ini biasanya mencakup patch keamanan yang melindungi perangkat Anda dari ancaman phishing. Instal dan perbarui perangkat lunak antivirus yang dapat membantu mendeteksi dan menghalangi situs phishing atau email berbahaya.
8. Periksa Konten Email untuk Tanda-Tanda Phising
Bank atau perusahaan yang sah biasanya tidak akan meminta Anda untuk memasukkan informasi pribadi seperti nomor PIN, kata sandi, kode otp, atau nomor kartu kredit melalui email.
9.Laporan Jika Anda Menjadi Target Phising
Jika Anda menjadi korban phishing atau menemukan situs phishing, laporkan ke lembaga yang relevan, seperti bank Anda atau pihak berwenang seperti OJK. Jika Anda mencurigai bahwa Anda telah memberikan informasi sensitif kepada pelaku phishing, segera ubah kata sandi Anda untuk akun-akun terkait dan beri tahu penyedia layanan (seperti bank atau penyedia kartu kredit).
Hindari Penipuan ATM
Hindarai penipuan ATM dengan beberapa cara berikut :
1. Periksa Keamanan Mesin
Periksa ATM apa ada perangkat tambahan yang mencurigakan, seperti alat skimmer yang dipasang pada mesin pembaca kartu atau kamera tersembunyi. Memeriksa perubahan fisik mesin ATM seperti komponen yang tampak longgar atau tidak pada tempatnya.
2. Jaga Kerahasiaan PIN
Selalu pastikan tidak ada orang yang bisa melihat PIN Anda saat Anda mengetikkannya. Hindari menggunakan angka yang mudah ditebak seperti tanggal lahir atau urutan angka yang sederhana.
3. Hati-hati dengan Skimmer
Periksa apakah ada objek mencurigakan seperti kamera tersembunyi di sekitar area keypad dan lubang pembaca kartu.
4. Gunakan Mesin ATM di Tempat Terpercaya
Hindari menggunakan ATM di tempat sepi atau yang tidak memiliki pengawasan keamanan yang baik. Pilih mesin ATM yang terletak di cabang bank atau pusat perbelanjaan besar yang memiliki pengamanan lebih baik.
5. Periksa Transaksi Secara Teliti
Setelah menggunakan ATM, periksa mutasi rekening Anda melalui aplikasi mobile banking atau simpan bukti transaksi untuk memastikan tidak ada transaksi yang mencurigakan.
6. Waspada dengan Penipuan yang Mengatasnamakan Bank
Bank tidak akan meminta PIN atau informasi pribadi Anda melalui telepon atau email. Jangan pernah memberikan data pribadi seperti PIN, nomor kartu, atau kode OTP kepada siapapun. Jika Anda menerima pesan yang mencurigakan, langsung hubungi pihak bank untuk memastikan kebenarannya.
7. Gunakan Fitur Keamanan Bank
Sebagian besar bank menyediakan fitur notifikasi transaksi lewat SMS atau aplikasi mobile banking. Dengan mengaktifkan fitur ini, Anda bisa langsung mengetahui jika ada transaksi yang mencurigakan. Bank menawarkan autentikasi dua faktor (misalnya, OTP yang dikirim ke ponsel Anda) untuk meningkatkan keamanan transaksi.
8. Laporkan Kejadian Mencurigakan
Jika kartu Anda hilang atau Anda menduga ada penipuan, segera blokir kartu dan laporkan ke bank untuk tindakan lebih lanjut.
Tips Keamanan PIN ATM
Beberapa Tips Keamanan ATM sebagai berikut :
1. Pilih PIN yang Kuat dan Sulit Tebak
Jangan pilih PIN yang mudah ditebak, seperti tanggal lahir Anda, nomor telepon, atau urutan. Pilih PIN yang tidak terkait dengan informasi pribadi Anda. Semakin acak dan rumit PIN yang Anda pilih, semakin sulit ditebak oleh orang lain.
2. Jaga Kerahasiaan PIN
Hindari menulis PIN di dompet, kartu, atau tempat lain yang mudah diakses oleh orang lain. Jangan pernah memberitahukan PIN kepada siapapun, bahkan kepada petugas bank. Bank tidak pernah meminta PIN Anda melalui telepon, email, atau pesan teks.
3. Gunakan Fitur Keamanan PIN yang Disediakan oleh Bank
Bank menyediakan fitur keamanan verifikasi dua langkah (2FA) untuk transaksi online. Ubah PIN ATM Anda secara berkala untuk meningkatkan keamanan akun Anda. Jangan menggunakan PIN yang sama untuk jangka waktu lama.
4. Perhatikan Lingkungan saat Memasukkan PIN
Saat memasukkan PIN di mesin ATM atau POS, pastikan Anda menutupi keypad dengan tangan untuk menghindari orang lain mengintip PIN Anda. Pilih mesin ATM yang berada di tempat terang dan ramai, serta dilengkapi dengan kamera pengawas.
5. Waspada Terhadap Skimmer dan Kamera Tersembunyi
Periksa perangkat seperti kamera tersembunyi atau perangkat yang mencurigakan yang dapat merekam PIN Anda. Jika ada bagian mesin yang terlihat longgar, jangan gunakan ATM tersebut dan laporkan ke pihak bank.
6. Segera Blokir Kartu jika Ada Kecurigaan
Jika kartu ATM Anda hilang atau Anda mencurigai ada penyalahgunaan, segera hubungi bank dan minta untuk memblokir kartu tersebut. Simpan nomor kontak bank Anda dan nomor layanan darurat untuk memblokir kartu jika terjadi kehilangan atau penyalahgunaan.
7. Jangan Gunakan PIN yang Sama di Beberapa Akun
Jangan gunakan PIN yang sama untuk kartu ATM Anda dengan akun atau aplikasi lain. Ini mengurangi risiko jika salah satu akun Anda bocor atau disalahgunakan.
Tips Transaksi Aman di Bank
Beberapa Tips Transaksi Aman di Bank :
1. Jaga Kerahasiaan Informasi Pribadi
Bank tidak akan pernah meminta PIN, nomor kartu, atau kata sandi melalui telepon atau email. Pastikan tidak ada orang yang dapat melihat PIN atau nomor rekening.
2. Gunakan Layanan Bank Resmi
Pastikan Anda hanya menggunakan layanan dan kanal yang disediakan oleh bank, seperti cabang resmi, aplikasi mobile banking, atau website yang terverifikasi.
3. Waspada Terhadap Phising dan Penipuan Online
Jangan klik tautan atau buka lampiran dari email yang mencurigakan, meskipun terlihat berasal dari bank Anda. Jika menerima pesan yang mencurigakan, hubungi bank secara langsung untuk memastikan apakah itu benar atau merupakan penipuan.
4. Periksa Detail Transaksi dengan Teliti
- Selalu cek kembali jumlah yang akan ditransfer: Sebelum menekan tombol konfirmasi, pastikan Anda memeriksa kembali jumlah uang yang akan ditransfer dan tujuan rekening tujuan.
- Simpan bukti transaksi: Jangan lupa untuk menyimpan bukti transaksi, baik itu struk fisik dari teller atau bukti digital dari transaksi online. Bukti ini penting jika terjadi masalah atau perselisihan.
5. Waspada dengan Layanan ATM dan Mesin EDC
- Hati-hati saat menggunakan mesin ATM atau mesin EDC (Electronic Data Capture): Periksa apakah mesin ATM atau EDC tampak rusak atau ada perangkat tambahan yang mencurigakan, seperti alat skimmer atau kamera tersembunyi.
- Gunakan mesin ATM di tempat yang aman dan terawasi: Sebaiknya pilih ATM yang berada di lokasi yang terang dan ramai, misalnya di dekat cabang bank atau pusat perbelanjaan, dan selalu pastikan Anda menutupi PIN saat menginputnya.
6. Jaga Keamanan Aplikasi Mobile Banking
-Aktifkan fitur keamanan di aplikasi mobile banking: Gunakan autentikasi dua faktor (2FA), misalnya melalui OTP (One Time Password) atau biometrik (sidik jari, pengenalan wajah) untuk menambah keamanan.
-Perbarui aplikasi secara berkala: Pastikan aplikasi mobile banking Anda selalu diperbarui ke versi terbaru untuk mengurangi kerentanannya terhadap potensi celah keamanan.
-Gunakan password yang kuat untuk aplikasi mobile banking: Gunakan kombinasi huruf, angka, dan simbol untuk password yang lebih sulit ditebak.
7. Jaringan Gunakan Jaringan Wi-Fi Publik untuk Transaksi Bank
-Hindari transaksi bank menggunakan Wi-Fi publik: Transaksi di Wi-Fi publik berisiko karena koneksi tersebut tidak terjamin keamanannya. Gunakan koneksi data seluler pribadi atau jaringan yang aman.
-Gunakan VPN (Virtual Private Network) jika terpaksa menggunakan Wi-Fi publik: VPN dapat membantu mengenkripsi koneksi Anda dan membuatnya lebih aman
8. Perhatikan Keamanan Mesin Teller dan Karyawan Bank
-Selalu pastikan Anda bertransaksi di tempat yang aman: Jika bertransaksi secara langsung di bank, pastikan tidak ada orang yang berdiri terlalu dekat dan mengawasi atau mencoba mencuri informasi Anda.
-Berhati-hatilah saat menerima uang atau kartu kembali dari teller: Periksa kembali uang dan kartu yang Anda terima untuk memastikan tidak ada kesalahan atau barang yang tertukar.
9. Gunakan Fitur Keamanan Bank
-Aktifkan notifikasi transaksi: Banyak bank menawarkan notifikasi transaksi via SMS atau aplikasi. Ini membantu Anda memantau setiap transaksi yang terjadi di akun Anda secara real-time.
-Laporkan segera jika terjadi transaksi yang mencurigakan: Jika Anda menemukan transaksi yang tidak Anda lakukan, segera hubungi bank untuk melaporkan dan memblokir akun Anda jika perlu.
10. Kenali dan Gunakan Layanan Keamanan Bank
-Aktifkan layanan proteksi transaksi: Beberapa bank menyediakan proteksi untuk transaksi tertentu, seperti perlindungan terhadap transaksi yang dilakukan secara online atau transaksi yang mencurigakan.
- Gunakan kartu kredit atau debit dengan chip EMV: Kartu dengan chip EMV lebih aman daripada kartu dengan pita magnetik, karena chip menghasilkan kode transaksi yang unik setiap kali digunakan.
11. Jaga Jarak Saat Bertransaksi Secara Fisik
-Hindari bertransaksi di bank atau ATM dalam kondisi tergesa-gesa: Usahakan untuk bertransaksi di bank dalam keadaan tenang dan terfokus. Jika merasa terburu-buru atau tidak nyaman, lebih baik menunda transaksi.
-Hati-hati dengan orang yang menawarkan bantuan berlebihan: Jangan mudah percaya jika seseorang menawarkan untuk membantu Anda saat bertransaksi, terutama jika mereka tidak dikenal atau tidak ada di antrian sebelumnya.
12. Pahami dan Periksa Biaya Transaksi
Periksa biaya yang dikenakan untuk transaksi tertentu: Sebelum melakukan transaksi besar atau khusus, pastikan Anda memahami biaya yang mungkin dikenakan, baik untuk transfer, penarikan tunai, atau pembayaran.